SYNERSIA DUKUNG PROGRAM PEMERINTAH KOTA BEKASI TBC
Jauh sebelum publik dunia dihantam dengan virus Corona, sudah ada penyakit yang tak kalah mematikan terlebih dulu menjangkiti manusia. Salah satunya adalah Tuberculosis atau yang kerap disingkat TBC. Sudah ditemukan sejak ratusan bahkan ribuan tahun lalu, TBC masih menjadi penyakit yang mematikan sampai saat ini.
Di Indonesia sendiri, penyakit TBC masih umum ditemui baik di pedesaan maupun di perkotaan. Dilansir dari data yang dirilis badan kesehatan dunia, WHO (World Health Organization) Indonesia menjadi negara terbanyak ke-2 dalam jumlah kasus TBC. Total jumlah kasus TBC di Indonesia mencapai 845 ribu kasus. Kasus tertinggi masih terjadi di negara India dengan 2,64 juta. Sementara Tiongkok dengan 833 ribu kasus berada di bawah Indonesia. Tak kurang dari 4.700 jiwa meninggal dunia akibat penyakit yang menyerang paru-paru tersebut.
Tingginya kasus TBC di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor. Penyakit TBC relatif bisa menyebar dengan cepat. Ketika seseorang yang mengidap TB paru aktif batuk, bersin, bicara, menyanyi, atau meludah. Maka, pada saat itu juga orang yang berada di sekitarnya rawan terpapar. Pada saat terjadi, kasus TBC relatif sulit ditangani, karena proses deteksinya yang tak mudah. Penyakit pun menyebar tanpa disadari hingga akhirnya membahayakan jiwa. Terlebih pada kondisi lingkungan dengan perumahan padat penduduk dan kondisi sanitasi yang kurang memadai.
Oleh karena itu, penanggulangan TBC memerlukan partisipasi aktif banyak pihak. Mulai dari pemerintah sebagai pemangku kebijakan, hingga masyarakat sebagai pelaksana utama. Untuk memperlancar penanggulangan TBC, pemerintah pun melibatkan pihak-pihak lain. Salah satunya adalah Synersia Foundation, organisasi non-profit yang . Synersia mendapat amanat untuk mendukung program TOSS TB (Temukan dan Obati Sampai Sembuh TBC) di Kota Bekasi.
Sepanjang Maret hingga Desember 2021, tim Synersia akan berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan Kota Bekasi untuk mengerjakan beberapa tugas. Mulai dari merekrut kader TB Kota Bekasi, pembentukan koordinator kader TB, koordinasi dengan Puskesmas, investigasi kontak, hingga mengadakan penyuluhan TB di masyarakat. Dari hasil temuan investigasi, tim Synersia akan memberikan rujukan pada suspek untuk memeriksakan pasien pada fasilitas pelayanan kesehatan terdekat. Sinergi yang terjalin diharapkan bisa mempercepat pemberantasan TBC, baik di Kota Bekasi maupun di Indonesia.