Kabar duka kembali menyelimuti Indonesia. Senin (21/11/2022) pukul 13.21 WIB telah terjadi gempa bumi yang mengguncangkan Kabupaten Cianjur dan Sekitarnya. Gempa yang getarannya dirasakan hingga wilayah Jakarta, Bekasi, Bogor, Sukabumi, dan Bandung ini berkekuatan 5.6 M dengan pusat gempa berada sekitar 9,65 km barat daya Kabupaten Cianjur. Gempa ini mengakibatkan banyak rumah warga yang hancur dan berbagai kerusakan parah lainnya. Setidaknya sampai hari ini (22/11) sedikitnya 268 orang meninggal dunia, 1.083 luka-luka, dan 58.362 orang mengungsi (BMKG). Berdasarkan pantauan di lapangan, rata-rata para korban luka dan meninggal akibat tertimpa reruntuhan bangunan yang mereka tempati saat kejadian.
Saat ini (22/11) tim Sky Volunteer (Synersia Foundation) bersama dengan U-INSPIRE Indonesia sudah berada di lokasi bencana untuk terlibat langsung dalam membantu tim Tanggap Darurat. Sky Volunteer bersinergi dalam Fly for Humanity – Cianjur Earthquake Response Team untuk melakukan Rapid Aerial Assessment menggunakan UAV atau drone. Dukungan dari tim sukarelawan ini nantinya akan menghasilkan data Aerial Damage Assessment yang dapat mendukung proses respon bencana (tanggap darurat dan pemulihan) dengan penyediaan data spasial hasil UAV. Data-data seperti ini dibutuhkan untuk penanganan yang lebih efektif yang dapat menganalisa sumber bencana, dampak becana dan kemungkinan terjadinya bencana berikutnya baik dalam jangka waktu pendek atau jangka waktu yang lama serta sangat dibutuhkan sebagai dukungan Pencarian dan Penyelamatan Korban.
Selai itu Kepala BMKG Indonesia, Dwikorita Karnawati, turut menghimbau masyarakat di Kabupaten Cianjur untuk mewaspasai bencana lanjutan berupa tanah longsor dan banjir bandang usai guncangan gempa magnitudo 5,6. Lebih lanjut, Dwikorita meminta masyarakat untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa bumi serta tetap tenang namun waspada dan tidak serta-merta mempercayai informasi ataupun berita yang tidak jelas asal-usulnya.