Mengapa perlu dilakukan?

Kebutuhan informasi yang relevan dan valid mengenai kerentanan dan potensi suatu wilayah pada
skala desa atau kelurahan yang dibutuhkan oleh Human Initiative untuk mengembangakan model
program pembangunan masyarakat di 20 lokasi yang tersebar di 5 provinsi.

Apa kegiatannya?

Program kajian (tahap pengumpulan dan pengolahan data) kerentanan dan potensi aset suatu wilayah
dalam setingkat kelurahan atau desa dengan dengan mix method di 5 (lima) wilayah yaitu Provinsi
Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY dan Riau dengan tahapan kegiatan sebagai berikut:

  1. mengorganisasi pensurvei (enumerator)
  2. mendampingi pengumpulan data oleh pensurvei
  3. mengolah data primer dan sekunder

Siapa yang melakukan?

Sasaran program ini adalah masyarakat dan pemangku kepentingan desa atau kelurahan yang tersebar di 5 provinsi, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Riau.

Kapan dilakukan?

Program dilaksanakan pada 1 Oktober – 31 Desember 2018.

Di mana dilakukannya?

Program dilaksanakan di 20 kelurahan/desa yang tersebar di 16 Kecamatan, 8 Kota/Kabupaten, 5 Provinsi sebagai berikut:

Nama Desa/KelurahanNama KecamatanNama Kota/KabupatenNama Provinsi
Kelurahan Bencah LesungTenayan RayaKota PekanbaruRiau
Kelurahan Air HitamPayung SekakiKota PekanbaruRiau
Desa Pangkalan BaruSiak HuluKabupaten KamparRiau
Desa Karya IndahTapungKabupaten KamparRiau
Desa PasanggrahanKasomalangKabupaten SubangJawa Barat
Desa DarmagaCisalakKabupaten SubangJawa Barat
Desa Kasomalang KulonKasomalangKabupaten SubangJawa Barat
Desa SindanglayaCimenyanKabupaten BandungJawa Barat
Desa AdipalaAdipalaKabupaten CilacapJawa Tengah
Desa KarangturiKroyaKabupaten CilacapJawa Tengah
Desa PesanggrahanKroyaKabupaten CilacapJawa Tengah
Desa AyamalasKroyaKabupaten CilacapJawa Tengah
Desa KutorenonSukodonoKabupaten LumajangJawa Timur
Desa KlantingSukodonoKabupaten LumajangJawa Timur
Desa SumbertempurWonosariKapubaten MalangJawa Timur
Desa JenggoloKepanjenKapubaten MalangJawa Timur
Desa KatonganNgliparKapubaten Gunung KidulDaerah Istimewa Yogyakarta
Desa BejiNgawenKapubaten Gunung KidulDaerah Istimewa Yogyakarta
Desa Karang RejekWonosariKapubaten Gunung KidulDaerah Istimewa Yogyakarta
Desa SemanuSemanuKapubaten Gunung KidulDaerah Istimewa Yogyakarta

Bagaimana melakukannya?

Program dilakukan secara serentak dengan menerapkan kerangka penelitian Sustainable Livelihoods Impact Analysis (SLIA) dengan metode penelitian mix methods yang mengimplementasikan berbagai teknik pengumpulan data seperti pengisian kuesioner, wawancara kelompok, wawancara tokoh kunci, diskusi kelompok terfokus, transect walk dan studi literasi. Program ini melibatkan 20 surveyor dan 7 relawan.