Eliminasi TB Saat Pandemi, Synersia adakan Lokakarya TB-Covid dan Sosialisasi Pengantaran OAT Bagi Kader TB Kota Bekasi
Upaya eliminasi TBC di Indonesia diperberat dengan adanya tantangan baru yang muncul dari pandemi virus Corona (COVID-19), diantaranya terkait upaya pencegahan, pelayanan kesehatan, pengobatan, dan pengendalian TBC. Mengingat karakteristiknya serupa, maka perlu dilakukan penyelarasan upaya penanganan TBC dengan respon COVID-19. Selama pandemi, pelayanan TBC dilakukan dengan protokol kesehatan menyesuaikan situasi pandemi. Layanan TBC dipastikan tetap berjalan dan frekuensi penemuan pasien TBC tidak akan menurunkan kualitas. Beberapa hal perlu dintegrasikan dengan adanya pandemi COVID-19 dalam menjalankan program eliminasi TBC, seperti teknis melakukan investigasi kontak, penggunaan APD saat melakukan investigasi kontak/penyuluhan masyarakat/kegiatan penanggulangan TBC lainnya, maupun optimalisasi peralatan laboratorium untuk pemeriksaan TB-COVID dan pelacakan kasus COVID-19 dengan para petugas kesehatan di puskesmas.
Menanggapi hal tersebut, Pada tanggal 30 Desember 2021 Yayasan Synersia TB selaku SSR Konsorsium Penabulu-STPI menyelenggarakan Lokakarya TB-Covid dan Sosialisasi Pengantaran OAT bagi Kader TBC Kota Bekasi. Kegiatan ini mengundang Dr. Siti Nurliah, M.KM selaku Sub Koordinator P2PM Dinas Kesehatan Kota Bekasi dan Ibu Harimurti Sumpawati selaku Wasor TB Dinas Kesehatan Kota Bekasi serta dihadiri 26 peserta kader yang berasal dari perwakilan puskesmas area intervensi. Lewat kegiatan ini diharapkan kader dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terkait penyakit TBC dan COVID-19, protokol pelayanan TBC saat masa pandemi, serta implementasi lapangan dan kaitan integrasi layanan TBC & COVID-19.
Melalui kegiatan ini, perwakilan Dinas Kesehatan Kota Bekasi memaparkan berbagai informasi terkait COVID-19 seperti gejala dan pencegahan saat masa pandemi, beberapa butir pokok Intisari Protokol Manajemen dan Perencanaan Program TBC pada masa Covid-19, protokol pelayanan TBC pada saat masa pandemi, rencana pemantauan/pengawasan minum obat pasien TB menggunakan teknologi digital serta protocol pelayanan yang tepat bagi kader saat sedang melaksanakan tugasnya. Dalam kesempatan ini pula, Dr. Lili juga mengkampanyekan Gerakan KEBAS TBC dengan 5T atau “Kecamatan Bebas” TBC dengan 5T di Kota Bekasi.
Selain itu, SSR Synersia melalui staff koordinator program, Rahadian Riza, menambahkan pemaparan terkait sosialisasi Pengiriman Perawatan Berbasis Rumah untuk Memastikan Kepatuhan Pasien oleh Kader/Petugas Kesehatan (Pengantaran OAT). Mengingat salah satu kendala pada masa pandemi ini adalah pembatasan terkait pertemuan secara langsung dengan adanya protokol kesehatan sehingga para kader dan tim yang mendampingi tidak dapat melakukan kunjungan langsung, namun bisa melalui virtual (WA, telepon, dan email) dalam pendampingan pengobatan. Kader juga bisa melakukan pengambilan spesimen dahak dan pengantaran OAT (Obat Anti Tuberkulosis) sesuai dengan prosedur sehingga pelaksanaan program eliminasi TBC tetap bisa berjalan dengan lebih efektif dan aman. Kegiatan ditutup dengan ucapan terima kasih dari Wasor TB, Ibu Harimurti, atas peran kader dan komunitas selaku perpanjangan tangan dari puskesmas atau Dinas Kesehatan dan ujung tombak eliminasi TBC di Kota Bekasi yang masih berpartisipasi aktif dalam menjalankan semua program TB meski di masa pandemi ini.